Minggu, 14 Agustus 2011

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 'DARAH'

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 'DARAH'
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mandiri pada mata kuliah praktikum Fisiolohi Hewan


Nama : Siti Azizah Insaniyah
NIM : 207 202 159
Kelas/ semester : C/V
Tanggal praktikum : 02 November 2009
Tanggal penyerahan : 30 November 2009


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2009
I. Nama/NIM : Siti Azizah Insaniyah/ 207 202 159
II. Judul : Darah
III. Tujuan :
 Mempelajari metode untuk menghitung jumlah sel darah merah dan sel darh putih
 Mempelajari metode untuk mengukur Hb darah dengan menggunakan metode sahli
 Mengetahui dan memahami system peredaran darah katak sehingga dapat membedakan antara pembuluh darah arteri, vena dan kapiler berdasarkan aliran darahnya.
 Memahami bentuk dan struktur sel darah, membandingkan bentuk dan struktur sel darah katak dan manusia.
 Menentukan golongan darah seseorang
IV. Tanggal praktikum : 02 November 2009
V. Tanggal penyerahan : 30 November 2009
VI. Pendahuluan
Darah adalah cairan yang terdapat paad semua mahluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahn kimia hasil metabolism dan juga sebagai pertahanan terhadap virus dan bakteri. http://id.wikipedi.org/wiki/darah 28 Oktober 2009
Komposisi darah terdiri dari beberapa jenis kapsula yamg membentu 45 % bagian dari darah. Bagian 55 % yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cair yang disebut plasma darah.
Korpuskula terdiri dari :
Sel drah merah/eritrosit (sekitar 99 %) : eritrosit tidak mempunyai nucleus sel ataupun organel, eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berberan penentuan golongonan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.
Sel darah putih atau leuklosit (0,2 %) : leuklosit bertanggung jawab terhadap system imun dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya, misalnya virus dan bakteri. Leuklosit bersifat ameboid atau tidak memiliki bentuk tetap. Orang yang kelebihan leuklosit menderita leukemia, sedangkan orang yang kekurangan leuklosit menderita penyakit leucopenia.
Keping-keping darah atau trombosit (0,6-1,0 %) : tombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. http://id.wikipedi.org/wiki/darah 28 Oktober 2009
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung:

• Albumin
• Bahan pembeku
• Imunoglobin (antibody)
• Hormone
• Berbagai jenis protein
• Bebagai jenis garam. http://id.wikipedi.org/wiki/darah 28 Oktober 2009
Secara fisiologi, kepentingan darah yang utama pada hewan untuk mengangkut bahan makanan dan gas pernafasan, dari bagian permukaan hewan ke berbagai sel yang melaksanakan metabolism didalam tubuhnya. Fungsi lain peredaran darah untuk mengangkut hormone dan bahan lain, serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh. Fungsi darah yang berhubungan dengan sistem perlundungan, berperan dalam reaksi imunitas. Secara keseluruhan darah juga harus mampu melaksanakan pencegahan agar tidak terjadi kehilangan sejumlah volume darah karena luka atau sebab lain sehingga harus ada mekanisme pembekuan darah. ( Darmadi Goenarso. 2005. Hal 31)
Pada heawan vertebrata memiliki sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir ke pembuluh yang sinambung. Pada avertebrata, sistem peredaran darahnya masih belum sempurna sehingga darah sering mengalir tidak melalui pembuluh darah atau terdapat pembuluh darah yang putus; sistem ini dikenal sebagai sistem peredaran darah terbuka. ( Darmadi Goenarso. 2005. Hal 31)
Sel darah merah ( red blood cell ) atau eritrosit ( erythrocyte) sejauh ini merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya jauh melebihi yang lain. Setiap milliliter kubik darah mengandung 5 sampai 6 juta sel darah merah, dan terdapat sekitar 25 triliun jenis sel ini didalam keseluruhan 5 liter darah dalam tubuh. Sebuah eritrosit manusia berbentuk cakram bikonkaf. Bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan bagian tepinya, erittrosit mamalia tidak mengandung nucleus( inti) semua sel darah merah merah tidak memiliki mitokondria dan menghasilkan ATP secara eksklusif melalui metabolisme anaerobic. Fungsi utama eritrosit adalah membawa oksigen, dan sangat tidak efisien metabolisme eritrosit bersifat aerobik dan mengkonsumsi sebagian oksigen yang mereka bawa. Ukuran eritrosit yang kecil ( berdiameter sekitar 12 µm ) juga sesuai dengan fungsinya supaya dapat diangkut oksigen harus segera berdisfusi melalui membrane plasma sel darah merah. Semakin kecil sel darah merah semakin besar pula luas permukaan membrane plasma dalam suatu volume darah. Bentuk bikonkaf juga menambah luas permukaanya. (Campbell Reece Mitchael. 2004. Hal 54)
Terdapat 5 sel utama darah putih ( white blood cell) atau leoklosit yaitu monosit,neotrofil, basofil, eoinofil, dan limfosit. Fungsinya secara kolektif adalah untuk melawan dan memerangi infeksi dengan berbagai cara sebagai contoh monosit dan neotrofil adalah pagosit, yang menelan dan mencerna bakteri dan serpihan sel-sel mati dari tubuh kita sendiri. Limposit akan terspesialisasi menjadi sel B dan sel T yang menghasilkan respon kekebalan melawan zat-zat asing. Sel darah putih menghabiskan sebagian besar waktunya diluar sistem sirkulasi berpatroli dalam cairan interstisial dan sisitem limpatik. Dimana sebagian besar pertempuran melalui pathogen dilakukan. Secara normal satu milliliter kubik darah manusia mempunyai sekitar 5000 samapi 10000 leokolsit. Jumlah ini akan meningkat sementara waktu ketika tubuh sedang perang melawan suatu infeksi. . (Campbell Reece Mitchael. 2004. Hal 55)
Keping darah (patelet) atau trombosit adalah fragmen-fragmen sel dalam diameter 2 sampai 3 µm. Keping darah tidak mempunyai nucleus dan bermula sebagai fragmen sitoplamatik yang memisah dari sel besar dari sunsum tulang. Keping darah kemudian memasuki darah yang berfungsi proses penting dalam penggumpalan, . (Campbell Reece Mitchael. 2004. Hal. 55)
Unsur-unsur seluler darah (erotrosit,leuklosit dan trombosit) aka n menjadi rusak dan digantikan secara konstran sepajang hidup seseorang. Eritrosit, leuklosoit dan trombosit berkemang dari sumber yang sama, satu populasi tunggal sel yang disebut sel induk pluriprotein (pluri protein stem cell) dalam susmsum merah tulang. Khususnya tulang rusuk, tulang punggung, tulang dada dan pelvis. (Pluri protein berarti sel-sel ini mempunyai potensi berdeferensiasi menjadi setiap jenis sel yang menghasilkan trombosit). Sel nduk yang berpluri protein itu muncul pada tahap awal perkembangan embrio dan populasinya kemudian memperbaharui diri sendiri darah dan unsure seleluler.
Produksi sel darah merah dikontrol oleh mekanisme umpan balik negative yang sensitive terhadap jumlah oksigen yang mencapai jaringa melalui darah. Jika jaringan itu tidak menerima oksigen yang mecukupi, ginjal akan mengubah sejenis protein plasma menjadi horon yang disebut ertitroprotein yang merangsang produksi eritrosit dalam sum-sum tulang. Jika darah mengirimkan lebih banyak oksigen dibanding dengan yang dapat digunakan oleh jaringan. Konsentrasi protein akan berkurang dan produksi eritrosit berkurang, dan berproduksi eritrosit akan lambat. (Campbell Reece Mitchael. 2004. Hal 55)
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin; globin sebagai istilah generik untuk protein globular. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin 28 Oktober 2009)
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen:
 Hb + O2 ↔HbO2
 HbO2 + O2 ↔Hb (O2)2
 Hb(O2)2 + O2 ↔Hb (O2)3
 Hb (O2)3 + O2 ↔ Hb (O2)4
Reaksi keseluruhan
 Hb + 4O2 →Hb (O2)4 ( http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin 28 Oktober 2009
System peredaran darah pada vetebrata berbeda dengan system peredaran darah pada invetebrata dalam hal ada tidaknya pusat koordinasi peredaran, pada invetebrata di jumpai suatu psat koordinasi peedaran. System peredaran darah terdiri dari jantung, vena kapiler dan darh. Jantung adalah pusat peredaran. Jantung tersusun oleh otot yang kuat,memiliki kontraksi yang ritmik (teratur) bisa disebut detak atau denyut. Dengan kekuatan kontraksinya, jantung mampu mendorong dan meninggalkan janung. Arteri dan vena dijumpai pada hewan vetebrata. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung disebut arteri (nadi). http://crayonpedia.org/mw/system_peedaran_darah_pada_vetebrata.htm 23 November 2009

Atas dasar lintasannya dibedakan 2 macam, yaitu:
1. Sirkulasi panjang (sirkulasi sistem matik) yaitu peredaran darah yang dimulai dari ventrikel kiri sampai atrium kanan.
2. Sirkulasi pendek (sirkulais paru-paru) yaiu peredaran darah yang dimulai dari ventrikel kanan melalui paru-paru sampai ka atrium kiri. (Suripto. ITB. Hal. 106-107)
Peredaran darah katak dari sinus venosus di pompa keserambi kanan. Kedua serambi kemudian berkontraksi dan memompa keserambi kanan. Kedua serambi kemudian berkontraksi dan memompa darah menuju kebilik. Tadinya diduga ketika blik berkontraksi, katup spiral menahan darah yang tidak mengandung oksigen dari srambi kanan menuju pembuluh ke paru-paru, an darah yang mnegandung oksigen dari serambi kiri keluar ke seluruh tubuh. (Tuti Kurniati, dkk. 2009. Hal 87)
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
• Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
• Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
• Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif. http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah 28 Oktober 2009
VII. Alat dan bahan

1. Menghitug sel darah merah (SDM)
              Alat dan Bahan
              Mikroskop
              Hemasitometer
              Lancet
              Counter Darah segar
              Larutan hayem
              Alcohol
              kapas
              kertas saring
2. Menghitung sel darh putih (SDP)
         Alat dan Bahan
         Mikroskop
         Hemasitometer
         Lancet
         Counter
         Darah segar
         Larutan Turk
         Alcohol
         kapas
         kertas saring
3. Aliran darah         Alat dan Bahan
        Cawan petri
        Beker gelas
        Mikroskop
        Pincet Kecebong
        Urethane 2%
        Air 
4. Strukutur sel darah manusi dan katak
       Alat dan Bahan
       Mikroskop
      Objek glass dan kaca penutup
       Lancet
       Alat bedah
       Larutan NaCL 0,6 % dan 0,8 %
       Darah katak dan manusia
       Klorofom
       Alcohol 96 %
      Antikoagulan Na-sitrat
       Syringe
       kapas
5. Mengukur kadar Hb
       Alat dan Bahan
       Hb-meter Sahli
       Lancet Darah segar
       Larutan HCl 0,1 N
       Kapas
       Alcohol
      Aquades
6. Menentukan golongan darah
     Alat dan Bahan
     Gelas objek
     Jarum franke atau blood lancet
     Tusuk gigi
      Kapas
     Alcohol
     Satu set serum
VIII. Cara Kerja

1. Menghitung jumlah sel darah merah (SDM)
Ujung jari olesi alcohol, tusuk dengan lancet, biarkan darah mengalir
            ↓
Hisap dengan pipet pengencer, bersihkan ujung pipet
            ↓
Kosongkan udara saat pinghisap darah
           ↓
Hisap larutan hayem sapai skala 101
           ↓
Pipet pegang, kocok hati-hati,selama 2 menit
          ↓
Buang 5 tetes larutan pertama
         ↓
Letakan objek gelas dan hemasitometer, biarkan darah masuk ke cauteng chamber, diamkan 1-2 menit.

2. Menghitung sel darah putih (SDP)
Ujung jari olesi alcohol, tusuk dengan lancet, biarkan darah mengalir
            ↓
Hisap dengan pipet pengencer, bersihkan ujung pipet
            ↓
Kosongkan udara saat pinghisap darah
           ↓
Hisap larutan Turk sampai skala 11
           ↓
Pipet pegang, kocok hati-hati,selama 2 menit
          ↓
Buang 5 tetes larutan pertama
          ↓
Letakan objek gelas dan hemasitometer, biarkan darah masuk ke cauteng chamber, diamkan 1-2 menit.

3. Aliran darah
Kecebong, masuk ke urethane 2 %, tambah sedikitair
          ↓
Pindahkan kecawan petri, tambahkan sedikit air
          ↓
Amati pembuluh darah dengan mikroskof pembesaran 10 x 40
          ↓
Gambarkan aliran darahnya, bedakan antara arteri,vena dan kapiler
          ↓
Perhatikan kecepatan alirannya.
4. Mengukur kadar Hb
0,1 N Hcl dalam tabung Sahli skala 10
                ↓
Olesi alcohol ujung jari, tusuk dengan lancet
                ↓
Isap darah sampai skala 20 µl, masukan tabung sahli berisi 0,1 N HCl
                ↓
Bilas pipet, tempatkan tabung dengan statifnya dekat tabung standard
                ↓
Diankan 1 menit, tambahkan aquades sedikit demi sedikit
                 ↓
Perhatikan miskus dan catat hasilnya
5. Struktur sel darah
Maaf untuk langkah kerja sel darah tidak bisa saya publikasikan 

6. Golongan darah 
Siapkan dan bersihkan objek gelas
                  ↓
Tekan jari, olesi alcohol, tusuk dengan lancet,tetesi darah pada objek gelas
                  ↓
Tetesi darah dengan zat anti A dan zat anti B
IX. Hasil Pengamatan 
Maaf untuk HASIL PENGAMATAN tidak bisa saya publikasikan  
X. Pembahasan

Setiap mahluk hidup membutuhkan zat-zat makanan yang diperoleh dari lingkungannya. Setelah zat makanan dicerna atau dimanfaatkan, sisanya akan dibuang kembali kelingkungan. Untuk memasukan makanan ke sel-sel tuybuh dan membuang sisanya ke lingkungan, memerlukan suatu system transfortasi atau sirkulasi. System transfortasi dibutuhkan pula untuk membawa zat-zat dari suatu organ ke organ lain yang membutuhkan.
System sirkulasi atau transfortasi pada tubuh manusia sebenarnya meliputi system peredaran adrah dan system peredaran getah bening. Komponen system peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah. Komponen sisten peredaran getah bening terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa dan cairan limfa. Masing-masing komponen memiliki komponen dan susunan tertentu yang sesuai dengan fungsinya.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan gas-gas makanan, mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan keseluryuh jaringan tubuh, seta mengangkut dan membuang sisa metabolism malalui system eksresi. System peredaran getah bening berfungsi mengangkut lemak dan sel-sel darah putih yang ada didalamnya, yang dapat membunuh bibit penyakit yang masuk. http://kambingui.ac.id/bebas/v12/sponsor/sponsor-pendampimhprameda/ biologi/0074%20bio%202-8.htm. 24 Oktober 2009
Komposisi darah:
1. Plasma darah, terdiri atas: 90% air, 8% protein yang terdiri dari albumin hormone, globulin, potrombin, dan fibrinogen.
2. Sel-sel darah, terdiri dari: eritrosit, leuklodsit dan trombiosit.
a. Eritrosit (sel darah merah); bentuk eritrosit pipih dengan dengan garis tengahnya (bikonkaf) dan tidak berinti. Butir darah merah mengandung hemoglobin (Hb), yang berfungsi sebagai pengankut oksigen dari paru-paru dan mengedarkanya keseluruh jaringan tubuh.
b. Leuklosit (sel darah purih); sel darah putih tidak berwarna, bersifat bening dan bentuknya tidak tetap seperti ameba. Ukuran sel darah putuih lebih besar di bandingakn dengan sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Garis tengahnya natara 9-15 µm. sel ini mempunyai fungsi utama untuk melawan kuman yang masuk kedal tubuh dan membentuk zat antibody. Terdapat 5 el darah putih yang bentuk jumlah dan fungsinnya berbeda. Ke 5 macam sel darah putih tersebut adalah monosit, limfosit, basofil, eosinofil, dan neotrofil.
c. Trombosit ( keeping-keping darah); trombosit bentunya tidak teratur, tidak berinti dan berukuran kecil, garis tengahnya ± 2-4 µm. trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Mekanisme pembekuan darah.. http://kambing.ui.ac.is/bebas/v12/s ponsor/sponsor-pendampingprameda/biologi/0074%20bio%202-8.htm. 24 Oktober 2009
Alat peredaran darah:
1. Jantung; terletak didalam rongga dada disebah kiri , ukuran jantung sebesar kepalan tangan. Jantung manusia berongga dan terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri. Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat menbgembang dan mengempis. Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi dibeberapa tempat.
Jantung memiliki darah yang menuju atau keluardari jantung. Pembuluh darah menuju atau keluar dari jantung adalah;
• Vena cava, yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh, bermuara pada serambi kanan
• Arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru, darah banyak mengandung karbondioksida.
• Vena pulmonalis, yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju keserambi kiri, darahnya banyak mengandung oksigen
• Aorta, yang mengalirkan darah dari bilik kiri menuju keseluruh tubuh
• Arteri koronaria, yaitu pembuluh darah dari bilik menuju ke jantung. http://carthlife.net/c-vitae.html. 24 Oktober 2009
2. Pembuluh Darah
a. Pembulu nadi (arteri) adalah pembuluh yang membawa darah keluar dari jantung. Umumnya pembuluh nadi mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen. Letak pembuluh nadi agak kedalam, tersembunyi dari permukaan tubuh. Dinding pembuluh nadi kuat dan elastis, terdiri atas tiga lapis, yaitu lapisan luar, tengah, dan dalam. Lapisan luar tipis tetapi kuat, lapisan tengah tersusun atas sel-sel otot polos, dan lapisan dalam tersusun atas satu lapis endothelium.
Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kiri jantung disebut aorta, yang mengalirkan darah kaya oksigen keseluruh tubuh. Aorta memiliki satu katup dekat jantung, yang berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke jantung. Semua pembuluh nai mengalirkan darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis.
b. Pembuluh balik (vena) adalah pembuluh yang memeawa darah menuju kejantung. Darahnya mengandung banyak karbondioksida. Umumnya terletak dekat pemukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Jika diraba, denyut jantungnya tidak teras. Pembuluh vena mempunyai kaup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir dari satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran datrah tetapa mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar, teapi merembes.
c. Pembuluh kapiler; hanya tersusun atas satu selapis sel endothelium. Dinding kapiler yang angat tipis ini memang sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk pertukaran zat. Meskipn ukurannya paling kecil, namun jumlahnya sangat banyak dan diperkirakan jumlah luas permukaanya mencapai 600 m2. Ukuran yang kecil mnyebabkan aliran menjadi lambat. http://carthlife.net/c-vitae.html. 24 Oktober 2009
System perdaran darah pada manusia disebut sistem peredaran darah tertutup, karena darah , khususnya sel-sel darah, dalam peredaran darah selalu berada di dalam pembuluh darah, kecuali beberapa jenis sel darah putih. System peredaran manusia juga disebut system peredaran darah ganda. Hal ini karena poeredaran darahnya memiliki dua jalur atau dua kali perputaran melewati jantung., yakni peredaran darah kecil dan darah besar. Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi kejantung. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung menuju keseluruh bagian tubuh (atas dan bawah) dan akhirnya kembali ke jantung.
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin; globin sebagai istilah generik untuk protein globular. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin 28 Oktober 2009)
Golongan darah
Orang yang pertama kali menggolongkan darah menurut system AB0 (baca;a,b, dan nol) adalah Karl Landsteiner (Austria, 1868-1946). Menurut system tersebut, darah dapat digolongkan ke dalam 4 golongan besar. Golongan darah itu adalah A, B, AB, dan 0 (nol)
Darah dapat menggumpalan karena adanya aglutinogen dan aglitinin. Aglutinogen adalah zat protein darah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada dua macan aglutinogen yaitu, aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin adalah zat protein darah yang dapat mengggumpalkan aglutinogen. Zat aglutinin a dikenal pula sebagai zat anti A dan aglutinin b dikenal pula sebagai zat anti B. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/sponsor-pendampimh prameda/biologi /0074%20bio%202- 8.htm. 24 Oktober 2009
System peredaran darah pada vetebrata
 Pada ikan; ikan mempunyai system peredaran darah tertutup dan tunggal. Jantung ikan terdiri dari satu serambi dan bilik. Peredaran darahnya : seluruh tubuh →sinus venosus→serambi→bilik konus arterious →aorta ventral→ insang →aorta dorsal→ seluruh tubuh.
 Pada katak; system peredaran darah katak tertutup dan ganda. Jantung terdiri dari dua serambi dan satu bilik. Peredaran darahnya: seluruh tubuh →serambi kanan→ bilik→ arteri pulmonalis→ paru-paru→ vena pulmonalis→ serambi kiri→ bilik→ aorta→ seluruh tubuh.
 Pada reptil; memiliki system peredaran darah tertutup dan ganda, dengan jantung terbagi atas 4 ruangan yang belum terpisah secara sempurna. Peredaran darahnya; seluruh tubuh →sinusvenosus→ serambi kanan→ bilik→ arteri pulmonalis→ paru-paru→ vena pulmonalis→ serambi kiri →bilik kiri→ lengkung aorta→ seluruh tubuh.
 Pada burung; memiliki system peredaran darh tertutup dan ganda, denganjantung terbagi menjadi empat ruang yang sempurna. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/sponsor-pendampimh prameda/biologi /0074%20bio%202- 8.htm. 24 Oktober 2009
Menghitung jumlah SDM dan SDP
Maaf untuk TABEL PERHITUNGAN sel darah tidak bisa saya publikasikan  
Untuk menghitung jumlah SDM dan SDP di bantu oleh larutan yang bernama Hayem dan Turk, yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.
 Larutan hayem : larutan ini digunakan untuk mengencerkan gumpalan darah pada sel darah merah. Larutan Hayem dibuat dari campuran senyawa natrium sulfat (berair kristal)5g, natrium klorida 1g, merkuri klorida 0,5g dan air ditambahkan hingga volumenya menjadi 200 ml.” http://www.panglima-zay.blogspot.com/”
 Larutan turk : larutan ini digunakan untuk mengencerkan gumpalan darah pada sel darah putih. Larutan turk dibuat dari campuran1 ml asam asetat gladial dan 1ml gentian violet 1% b/v dan air suling sampai 100 ml lalu disaring. “ http : //bahan-alam.fa.itb.ac.id/detail.php”
Jumlah sel darah merah pada laki-laki dan perempuan setelah kami amati lewat praktikum kali ini, ternyata jumlah sel darah merah untuk laki-laki jumlahnya masih dalam kisaran jumlah yang telah ditentukan oleh literatur. Jumlah sel darah merah yang kami dapatkan yaitu sebanyak 5960000. Jumlah ini sesuai dengan yang telah ditentukan literatur dimana orang dewasa (laki-laki) memiliki ± 5 juta sel darah. Sedangkan sel darah merah pada wanita yang kami dapatkan berjumlah 9420000, hal ini tidak sesuai dengan literatur, beberapa literature yang kami dapatkan sel darah merah pada wanita dewasa berkisar antara 4,5 juta sel darah merah.(Campbell. 2004. Hal 55)
Sedangkan untuk jumlah sel darah putih yang kami dapatkan dari sel darah putih laki-laki sebanyak 31320 sedangkan untuk sel darah putih perempuan yang kami dapatkan sebanyak 24760. Jumlah sel darah putih pada laki-laki dan perempuan ternyata tidak sesuai dengan literature. Jumlah sel darah putih yang kami jauh lebih rendah dari literature yang kami dapatkan, leuklosit (sel darah putih) didalam tubuh manusia ± 5000-9000 mm3 (Suripto. ITB).
Kelebihan SDM dan kekurangan SDP tersebut menjadi sebuah peranyaan besar bagi kami yang meneliti , kenapa jumlah SDM nya melebihi batas normal dan SDP nya kurang dari ukuran normal. Kelebihan jumlah SDM dan kekurangan jumlah SDP tersebut kemungkinan disebabkan oleh factor internal dan factor eksternal, diantaranya adalah:
1. Internal pada individu (baik pada individu yang di ambil sampel darahnya maupun individu yang menghitung jumlah sel darah);
 Keadaan individu ; kemungkinan individu tersebut menpunyai peyakit kelebihan tekanan darak/darah tinggi/hipertensi.
 Makana yang dimakan sehari-hari. Terlalu banyak mengandung kolestrol dan zat-zat besi, yang medukung terjadinya hipertensi.
 Kondisi fisik yang tidak sehat.
2. Eksretnal
• Kesalahan dan ketidak telitian dalam menghitung jumlah SDM dan SDP saat mengamati di mikroskop, karena untuk menghiutunh jumlah SDM dan SDP yang berukuran sangat kecil dan rumit itu sangat sulit dan perlu kesabaran yang tinggi.
• Cahaya yang kurang mendukung, pada praktikum menghitung jumlah SDM dan SDP ini mengggunakan cahaya. Pada saat praktikum cuacanya sedang mendung atau mau huajn, sedangkan cahaya lampu yang ada di laboratorium kurang untuk menerangi. Walaupun pada penghitungan SDM/SDP itu tidak perlu terlalu banyak menggunakan cahaya, karena jika terlalu banyak akan membuat sel darah tidak erlihat jelas.
• Kesalahan dalam prosedur kerja, kesalahan dalam prosedur kerja dapat mempengaruhi, misalnya kesalahan dalam menambahan larutan, atau terlalu banyak menambahkan larutan terlalu banyak , sehingga menyebabkan warna pekat pada sel darah atau terjadi gumpalan yang mirip darah sehingga gumpalan tersebut terhitung. Jadi menambahkan jumlah SDM/SDP.
• Waktu dan kondisi tubuh, waktu yang digunakan dalam praktikum tentang darah sangat kurang, karena pada praktikum darah ini yang dikerjakan bukan hanya menghitung jumlah SDM/SDP saja, tetapi ada 6 praktikum lainya yang berhubungan dengan darah yang harus dikerjakan pada waktu yang sama. Selain itu kondisi tubuh yang sudah terlalu lelah, capek, dan lapar juga dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi dan semangat kerja dan praktikum.
• Lingkungan, kondisi luingkungan didalam laboraorium yang kurang mendukung, karena kurangnya alt-alat. Seharusnya setiap kelompok atau bahkan setiap individu memegang 1 alat untuk setiap praktikum. Tapi dalam praktikum menghitung jumlah SDM/SDP ini setiap 1 alat di kerjakan oleh beberapa kelompok. Dan kondisi dari temen-temen yang lebih banyak bercanda, main-main, foto-foto, ngobrol aja dan lain sebagainya, sedangkan yang benar-benar ingin tahu atau bersunggguh-sungguh dalam praktikum hanya beberapa orang saja.
System peredaran darah katak
Menurut teori arteri merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah keluar dari jantung. Pembuluh arteri dilapisi endothelium yang halus diperkuat dengan otot polos sertajaringan ikat untuk menjaga tekanan darah sebagai hasil kontraksi jantung. Pembuluh arteri yang paling halus (arteriol) terhubung dengan kapiler yang berukuran mikrokopis dan dindingya hanya terdiri dari endothelium,yang banyak terdapat diseluruh tubuh. Melalui dinding tipis pembuluh kapiler inilah oksigen dan makanan dipindahkan ke sel, demikian pula cairan sisa, karbondioksida dan zat lain yang dibuang sel, akan memasuki darah. Pembuluh kapiler selanjutnya terhubung dengan pembuluh vena. Struktur pemuluh vena serupa dengan struktur arteri, tetapi pembuluh dindingnya lebih tipis, dengan lapisan otot dan jaringan ikat yang lebih sedikit, karenan membawa darah yang tekananya lebih rendah di banding darah dalam arteri, karena darah yang dibawa keluar dari jantung. (Tuti Kurniati, dkk. 2009. Hal 86-87)
Sedangkan pada hasil praktikum semuanya mengacu pada sumber. Gambar praktikum keterangan-keteranganya berdasarkan sumber. Akan tetapi jika dibandingkan hasil praktikum dengan gambar dari literature sangat berbeda sekali.
Gambar system aliran darah pada kecebong di ambil bagian ekornya., untuk mengamatinya menggunakan mikroskop cahaya. Sedangkan pada lieratur gambar peredaran darahnya dari seluruh tubuh dan kemungkinan mengamatinya menggunkan mikroskop electron. Pada gambar praktikum arteri berukuran besar dibandingkan dengan ukuran vena. Arteri adalah pembuluh yang membawa darah keluar dari jantung dan alirannya sangat cepat sekali dibanding dengan vena. Sedangkan vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung, ukurannya lebih kecil disbanding dengan arteri dan kecepatan alirannya pun lebih lambat dibanding denga arteri. Sedangkan kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan arteri denga vena yangberfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen.
Hasil yang kami dapat pada praktikum system aliran darah tidak begiu banyajk perbedaan, karena keterangan gambar-gambar hasil praktikum mengacu pada literature. Untu gambar yang kami dapat hasil praktikum, memang ada sedikit perbedaan, antara gambar hasil praktikum dengan gambar hasil literature. Karean gambar hasil praktikum yang dapat diambil dari gamabr system peredaran darah pada bagian ekor kecebong, sedangkan gambar pada literature menggambarkan system peredaran darah pada seluruh tubuh dan diambil atau diamati pada kataknya.
Perbedaan darah manusia dengan darah katak
Untuk mempermudah membedakan darah manusia dengan darah katak, dapat menggunakan larutan NaCl 0,8 % untu manusia dan 0,6 % untuk katak, yang memiliki fungsi yang berbeda. NaCl 0.6% : Digunakan untuk membantu memudahkan melihat struktur darah pada katak dibawah mikroskop. NaCl 0.8% : Digunakan untuk membantu mempermudah melihat struktur sel darah pada manusia di bawah mikroskop
Jika dilihat dari hasil prktikum darah manusia dengan darah katak berbeda dari bentuk ada tidaknya intian dan warnanya. Sel darah manusia berbentuk bulat, tidak ada inti dan waranya orange dan sel-sel darahnya lebih berkelompok. Sedangkan pada darah katak bentuknya oval, tidak ada inti, warna kuning trasfaran dan tidak berkelompok.
Dari beberapa sumber mengatakan bahwa , eritrosit pada mamamalia berbeda pada vetebrata rendah, pada mamalia eritrosit berbentuk bulat bikonkaf, dan tidak berinti, (Tuti Kurniati, dkk. 2009. Hal 163) sebuah eritrosit manusia berbentuk cakram bikonkaf, bagian tengahnya lebih tipis disbanding bagian tepinya. Eritrosit manusia tidak mengandung nucleus (inti) dan berfigmen merah karean mengandung hemoglobin (Hb). (Campbell Reece Mitchael. 2004, hal 54)
Sedangkan darah katak, sel darah merah atau eritrosit, berbentuk elips, pipih dan mengandung nucleus. Eritrosit mengandung figmen merah atu kuning disebut hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen keseluruh tubuh.. Tuti Kurniati, dkk. 2009. Hal. 85)
Jika hasil praktikum dibandingkan dengan literature, ada beberapa kesamaan, misalnya pada eritrosit hasil praktikum bentuknya bulat, tidak memiliki inti dan warnanya merah. Tapi ada sedikit yang berbeda dari leteratur bentuk sel darahnya lebih dijelaskan secara rinci yaitu berbentuk cakram bikonkaf, bagian tengahnya lebih tipis di banding dengan bagian tepinya
Hal tersebut kemungkinan disebakan karena dari leteratur melihat sel darahnya menggunakan mikroskop electron, sedangkan sed darah hasil praktikum melihatnya menggunaan mikrokop cahaya dan dengan segalaa kekuranganya.
Begitupula pada sel darah katak memiliki kesamaan diantaranya adalah bentuk sel darah hasil praktiikum dengan literature sama yaitu berbentuk oval dan berwarna orange. Tetapi yang berbeda adalah ada tidaknya nucleus. Dari literature mengatakan bahwa sel darah katak memiliki inti sedangkan pada hasil praktikum tidak terdapat inti. Penyebab perbedaan hal tersebut kemungkinan tidak berbeda jauh sel darah manusia, yaitu alat yang digunakan untuk melihat atau mengamatinya yaitu mikroskop electron yang dengan segala kecanggihanya dapat melihat benda yang sangat kecil sekali. Sedangkan pada praktikum menggunakan mikroskop cahaya.
Jadi perbedaan darah katak dengan manusia terletak pada bentuk, dan ada tidaknya inti, sedangkan warna hamper sama. Sel darah katak berbentuk oval memiliki inti, sedangkan darah manusia memiliki bentuk bulat bikonkaf dan tidak memiliki inti.
Mengukur kadar Hb
Dari praktikum yang kami peroleh kadar Hb pada tiap individu berbeda-beda. Sakban 12 %, Azizah 11 %, Suminih 13%, Winda 11%, Wiwin 11% dan Yayu 10%. Kadar Hb yang kami peroleh hamper semuanya dibawah normal, kecuali suminih. Jika mengacu pada literature berikut:
Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.
Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur:
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl Error! Hyperlink reference not valid. 24 Oktober 2009
Kemungkinan penyebab rendahnya kadar Hb tersebut adalah:
 Factor makanan; kurang makanan bergizi, kebiasaan jelek mahasiswa adalah lebih suka makan makanan yang instan atau suka makan yang asal kenyang saja tampa memikir kandungan gizinya.
 Kebiasaan jelek; seperti suka menonton tv samapai larut malam atau mengerjakan tugas system kebut semalam yang menyebabkan harus bergadang, atau kebiasaan merokok dan lingkungan yang berpolusi.
 Ketidak telitian dalam praktikum; karena sudah terlalu capek dan kondisi perut yang lapar menyebakan kurangnya konsentrasi pada praktikum.
Golongan darah
Praktikum golongan darah ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya zat aglutinogen dalam darah individu tersebut. Pada praktikum kali ini kami menggunakan darah kelompok. Sakban bergolongan darah 0, Azizah B, Suminih A, Winda B, Wiwin 0 dan Yayu B. Perbedaan golongan darah tersebut disebabkan karena ada tidaknya zat antikoagulan yang dipakainya. Jika yang bergolongan darah 0 (nol), dari hasil pengamatan kami pada darah tersebut tidak terjadi koagulan atau penggumpalan setelah di tambahkan zat anti A dan zat anti B. Untuk darah yang bergolongan A, pada tetesan darah pertama ditambahkan zat anti A dan terjadi koagulan atau penggumpalan, sedangkan tetesan darah yang kedua setelah ditambahkan zat anti B tidak terjadi penggumpalan, maka darah tersebut bergolongan A. Sedangkan yang bergolongan darah B, kebalikan dari golongan darah A, yaitu pada tetesan darah pertama dan setelah ditambahkan zat anti A tidak terjadi penggumpalan, sedangkan tetesan darah yang kedua setelah ditambahkan zat anti B terjadi penggumpalan, maka darah tersebut tergolong darh B. Selain itu penyebab berbedanya golongan darah pada kelompok kami disebabkan oleh factor keturunan (hasil dari perkawinan).
Salah satu penyakit yang berhubungan dengan darah adalah Thalesemia
Thalasemia merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kerusakan DNA dan penyakit turunan. Penyakit ini muncul karena darah kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin sehingga tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah secara normal. Error! Hyperlink reference not valid.. 28 Oktober 2009
Thallasemia itu adalah penyakit genetik (turunan) yang menyerang sel darah merah sehingga sel darah merah menjadi mudah rusak dan rapuh. Secara normal umur sel darah merah adalah 120 hari tetapi pada kasus ini umurnya menjadi sangat pendek yaitu bisa kurang dari 1/2-nya, http://ictjogja.net/kesehatan/C5_13.htm 23 November 2009
Penyebaba thallasemia dan gejala klinis
Gen yang rusak adalah gen penyandi hemoglobin, komponen terpenting dari sel darah merah. Hemoglobin amat dibutuhkan karena berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Singkatnya sel darah merah penderita akan mengecil, tak mampu mengangkut oksigen, dan sangat fragile (mudah pecah). Dunia kedokteran membedakan thalasemia menjadi thalasemia mayor dengan trait. Mayor berarti menunjukkan gejala penyakit, yang biasanya sudah muncul sejak usia awal anak-anak. Sedang thalasemia trait-sering juga disebut minor-digunakan untuk orang-orang sehat, namun dapat meneruskan thalasemia mayor pada anak-anaknya. gejala utama adalah gejala anemia (kurang darah merah) disertai komplikasi lain di sistem hemopoeitic (produksi dan distribusi sel darah). http://ictjogja.net/kesehatan/C5_13.htm 23 November 2009
Hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah mengandung zat besi (Fe).Kerusakan sel darah merah pada penderita thalasemia mengakibatkan zat besi akan tertinggal di dalam tubuh. Pada manusia normal, zat besi yang tertinggal dalam tubuh digunakan untuk membentuk sel darah merah baru. Pada penderita thalasemia, zat besi yang ditinggalkan sel darah merah yang rusak itu menumpuk dalam organ tubuh seperti jantung dan hati (lever). Jumlah zat besi yang menumpuk dalam tubuh atau iron overload ini akan mengganggu fungsi organ tubuh. Menurut Berdoukas, penumpukan zat besi terjadi karena penderita thalasemia memperoleh suplai darah merah dari transfusi darah. Penumpukan zat besi ini, bila tidak dikeluarkan, akan sangat membahayakan karena dapat merusak jantung, hati, dan organ tubuh lainnya, yang pada akhirnya bisa berujung pada kematian. ''Penderita thalasemia tidak bisa memproduksi rantai globin sehingga tidak bisa memproduksi hemoglobin dan sel darah merahnya mudah rusak. http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/thalasemia060507.htm. 28 Oktober 2009
Pencegahan
Mereka yang tergolong thalasemia trait bisa melakukan berbagai pencegahan agar anak-anaknya tidak menjadi sakit. Salah satunya adalah menikah dengan pasangan yang berdarah normal. Anak-anak yang dilahirkan pasangan ini tidak akan terkena thalasemia mayor, meski dapat terkena thalasemia trait. Pada suami-istri yang tergolong thalasemia trait, untuk mencegah kemungkinan melahirkan anak penderita thalasemia mayor bisa dilakukan dengan perencanaan kelahiran yang teliti. Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan dokter serta seorang ahli genetika. http://ictjogja.net/kesehatan/C5_13.htm 23 November 2009

X. Daftar pustaka
Darmadi Goenarso, dkk. 2005. Fisiologi Hewan. UT. Jakarta
Campbell, Reece Mitchael. 2004. Biologi, jilid 3. Erlangga. Jakarta
Tuti Kurniati MPd, dkk. 2009. Zoology Vetebrata. Prodi Pendidikan Biologi UIN SGD. Bandung
Suripto. Struktur Hewan. ITB.bandung
http://id.wikipedia.org/wiki/darah diakses 28 Oktober 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin diakses 28 Oktober 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah diakses 28 Oktober 2009
http://kambingui.ac.id/bebas/v12/sponsor/sponsor-pendampimhprameda/ biologi/0074%20bio%202-8.htm. diakses 28 Oktober 2009
. http://carthlife.net/c-vitae.html. diakses 28 Oktober 2009
http://www.panglima-zay.blogspot.com/” diakses 28 Oktober 2009
“ http : //bahan-alam.fa.itb.ac.id/detail.php
http://www.blogdokter.net/2008/06/13/hemoglobin/ diakses 28 Oktober 2009
http://ictjogja.net/kesehatan/C5_13.htm 23 November 2009
http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/thalasemia060507.htm. 28 Oktober 2009

.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar